Translator

Minggu, 29 Juli 2012

Lukisan Surealis Sebagai Simulasi Mimpi



A.     Pendahuluan
Berkarya seni lukis merupakan aktifitas yang penuh dengan pengungkapan-pengungkapan pikiran dan konsep, atau menggambarkan bentuk-bentuk nyata mau pun imajiner (khayalan) yang seolah-olah seperti kenyataan. Bentuk-bentuk imajiner yang seakan nyata tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk simulasi.

Simulasi (simulation) adalah proses penciptaan bentuk nyata melalui model-model yang tidak ada asal-usulnya atau referensi realitasnya, sehingga memampukan manusia membuat bentuk yang supranatural, ilusi, fantasi, dan khayali menjadi tampak nyata. Menurut Piliang;

“Simulasi adalah penciptaan realitas yang tidak lagi mengacu pada realitas di dunia nyata sebagai referensinya, dan kini ia menjelma menjadi semacam realitas kedua (second reality) yang referensinya adalah dirinya sendiri (simulacrum of simulacrum).”1
­
Simulasi sering disajikan dalam bentuk film, maupun manipulasi foto melalui proses editing dengan teknologi komputer. Dalam film, dunia simulasi dengan membangun dunia-dunia fantasi melalui teknologi tinggi dapat dijumpai dalam film ber-genre fiksi ilmiah (scient-fiction), seperti Armageddon, Avatar, dan War of the World.
 ________
1 Yasraf Amir Piliang, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2003), 51.


Di luar konteks film, simulasi dapat dicontohkan pada Irak dalam Perang Teluk dimaknai sebagai simulasi perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang tidak pernah terjadi. Contoh lainnya adalah wahana kapal selam di Disneyland yang mengajak pengunjungnya menikmati kehidupan bawah laut yang disimulasikan. Dunia di dalam gerbang lebih jelas dan nyata dibandingkan dengan dunia yang berada di luar gerbang Disneyland,  sehingga Baudrillard dalam George Ritzer menyatakan bahwa kenyataan telah mati, lenyap dalam longsoran simulasi. Kenyataan berada di belakang bagian luar simulasi.2

Simulasi juga dapat dilihat dari karya seni lukis. Dalam tulisan ini, penulis membahas tentang simulasi yang terdapat pada lukisan bergaya surelis. Bagaimana karya surealis cenderung menjadi simulasi.

B.      Lukisan Surealis sebagai Simulasi Mimpi
Surealisme adalah sebuah gerakan seni dan kesusastraan yang menjelajahi dan merayakan alam mimpi dan pikiran bawah sadar melalui penciptaan karya visual, puisi, dan film. Surealisme adalah gerakan kebudayaan yang menyeru kepada alam bawah sadar. Sebuah usaha untuk merayakan mimpi-mimpi yang hadir di dalam tidur manusia. Para Surealis sering membiarkan pikirannya mengalir dengan bebas ke dalam halaman kertas tanpa berusaha mengaturnya, sehingga mimpi yang mereka tulis ulang itu bisa hadir secara jujur dan apa adanya. Seorang surealis berharap, bahwa setiap mimpi yang direka ulang dan menjadi sebuah lukisan itu mampu menerjemahkan diri pengarangnya atau dapat menjelaskan kondisi sosial di masyarakat.
 __________
2 Baudrillard dalam George Ritzer, Teori Sosial Postmodern. (Yogyakarta.: Kreasi Wacana. 2005), 162-163.


Mimpi dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk khayal yang muncul saat kita tidur. Mimpi merupakan perpanjangan dari kenangan kita, ia menuruti pemenuhan harapan,  dan merupakan penyimpangan dan misteri. Bentuk utama penyimpangan tersebut adalah peringkasan dan pemindahan. Contohnya adalah pemotongan dari banyak tokoh untuk diringkas mewakili satu tokoh (penggabungan banyak elemen menjadi satu elemen), atau pemindahan yang menggantikan salah satu citra atau elemen dalam mimpi untuk sesuatu yang lain.3

Mimpi selalu dihubungkan dengan kisah nyata. Dalam mimpi terdapat tanda dan simbol tertentu yang berasal dari kenangan kita masing-masing dan diolah oleh otak kita dalam keadaan tidak sadar. Tanda maupun symbol tersebut dapat diartikan satu per satu sesuai dengan latar belakang orang yang mengalaminya.

Mimpi merupakan pijakan utama dalam berkarya surealis, khususnya seni lukis. Simbol-simbol yang terdapat dalam mimpi kembali diungkapkan oleh pelukis surealis.

Kecendrungan surealis menjadi sebuah simulasi karena surealis membangun dunia-dunia khayali, dunia yang tidak masuk akal, yang berasal dari dunia mimpi,  namun ia seperti sebuah dunia nyata yang tidak akan pernah ada, sehingga surealis bukanlah merupakan sebuah representasi, yang memiliki referensi realitas yang sebenarnya, melainkan merupakan  simulas  yang   tidak  memiliki  referensi  yang  nyata,  namun digambarkan se-
__________

3 Freud dalam Arthur Asa Berger, Pengantar Semiotika (Yogyakarta: Tiara Wacana. 2010), 87.


cara nyata. Bahasa atau tanda-tanda di dalamnya merefleksikan realitas yang sebenarnya, namun sebenarnya ia bukanlah sebuah realitas yang sebenarnya, melainkan realitas atas dirinya sendiri. Dalam pengertian ini, tanda melebur menjadi realitas.

Sebagai contoh simulasi dalam karya surealis adalah penggambaran tangan yang berperan sebagai keong pada lukisan Making Cloud oleh Peleng di bawah ini. Ia menciptakan sebuah realitas khayali (realitas semu) dengan menandakan bahwa tangan tersebut adalah keong dan rumah sebagai cangkang keong. Dalam realitas sebenarnya tangan bukanlah sebuah keong dan tidak akan menjadi keong, namun dalam lukisan ini, tangan (tanda A) direalitaskan menjadi seekor keong yang menandakan dirinya sendiri bahwa ia adalah realitas (tanda A).




Gambar 1. Making Cloud, sebuah lukisan Surealis
dengan teknik digital painting karya Sergey Kolesov.

Sumber: www.conceptart.org

Karya ini merupakan simulasi dari dunia mimpi, yang tidak memiliki referensi dalam dunia nyata, sedangkan mimpi merupakan citraan dan tanda-tanda yang berasal dari dunia nyata yang dioalah oleh pikiran ketika dalam keadaan tidak sadar (unconscious). Contoh karya ini sesuai dengan penjelasan Baudrilland dalam Piliang yang menyatakan bahwa: “… penciptaan model-model kenyataan yang tanpa asal-usul atau referensi realitas—hiperealitas.”4

C.      Kesimpulan
1.      Simulasi merupakan proses penciptaan bentuk nyata melalui model-model yang tidak ada asal-usulnya atau referensi realitasnya, sehingga memampukan manusia membuat bentuk yang supranatural, ilusi, fantasi, dan khayalan menjadi tampak nyata;
2.      Surealis merupakan sebuah aliran seni dan kesusastraan yang prinsip dasarnya adalah perayaan atau penggambaran alam mimpi. Mimpi dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk khayal yang muncul saat kita tidur;
3.      Lukisan surealis cenderung menjadi simulasi karena ia merupakan penggambaran dunia imajinatif yang seolah-olah menggambarkan sebuah realitas yang sebenarnya, dengan realitas yang berasal dari mimpi (tidak ada referensi sebenarnya) dan menjadi realitas untuk ia sendiri.

________
4 Baudrilland dalam Piliang, 53.


*          *          *



Daftar Pustaka
Berger, Arthur Asa. Pengantar Semiotika: Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010.

Piliang, Yasraf Amir. Hipersemiotika Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra, 2003.

________ , Sebuah Dunia yang Dilipat. Bandung: Mizan, 1998.

Ritzer, George. Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta.: Kreasi Wacana, 2005.



Daftar Sumber Websites



Machinarium of Istana Pagaruyuang



Seperti judulnya, Machinarium of Istana Pagarutuang, lukisan ini terinspirasi dari game laris berjudul Machinarium. Lukisan yang saya buat pada akhir Juli 2012 ini menggambarkan Rumah Gadang, yaitu rumah adat Sumatra Barat,  dengan gaya steampunk.

Bentuk rumah sendiri saya ambil dari sebuah Rumah Gadang kebanggaan masyarakat Minangkabau, yaitu Istana Pagaruyuang sebagai rangsangan cipta. Lukisan bergaya surealism ini saya buat dengan teknik manual, yang kemudian diolah melalui teknologi digital melalui program Photoshop CS.

Tidak banyak yang ingin saya ceritakan di dalam karya ini. Hanya sebuah imajinasi saya tentang sebuah gambaran masa depan budaya nusantara yang lambat laun menjadi 'barang rongsokan' seperti ini.

Apakah Anda melihat seekor capung di dalam lukisan ini?? Kenapa dia ada disana dan apa yang ingin ia lakukan??

Minggu, 05 Februari 2012